SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
2 periode pertumbuhan dan perkembangan psikologi, masa sebelum dan sesudah menjadi ilmu yang berdiri sendiri yang dibatasi oleh berdirinya laboratorium psikologi yang pertama di Leipzig tahun1879 yang didirikan oleh Wilhelm M. Wundt. Sebelum tahun 1879 psikologi dianggap bagian dari filsafat.
PSIKOLOGI SEBAGAI BAGIAN DARI FILSAFAT
Para sarjana menyelidiki gejala kejiwaan lebih dalam lagi yang lebih sistematis dan objektif yang kemudian melahirkan metode baru dan membentuk suatu aliran. aliran strukturalisme, fungsionalisme, behaviorisme dsb. setelah lahirnya laboratorium di Leipzig.
Psikologi pada waktu itu merupakan bagian dari filsafat dalam arti kata yang paling murni. Tokoh Yunani Kuno antara lain, Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM).
Di Perancis muncul Rene Descartes (1596-1650) dengan teori tentang kesadaran.
Di Inggris muncul John Locke (1773-1836) dan anaknya John Stuart Mill (1806-1873) dengan aliran asosianisme.
Muncul teori yang berkisar tentang syaraf sensoris dan monoris dengan tokoh C. Bell (1774-1842), F. Magendie (1785-1855), J. P. Muller (1801-1858).
Di Rusia I. P. Pavlov (1849-1936) dengan teori gerak refleks, berkembang di Amerika Serikat aliran behaviorisme yang hanya mau mengakui tingkah laku nyata sebgai objek studi dan menolak anggapan yang tidak nampak dari luar.
Di Inggris-Scotlandia seorang dokter William McDougall (1871-1938) dengan teori purposive psychology (psikologi purposif/psikologi bertujuan).
F. J. Gall (1785-1828) dengan teori jiwa manusia dapat diketahui dengan meraba tengkorak kepala yang bersangkutan, teori ini bersifat semu ilmiah (pseudoscience) dengan nama phrenology ada pula pamistry9ilmu rajah tangan), astrologi (ilmu perbintangan) numerology (ilmu angka), dsb.
William James (1842-1910) dan J. M. cattel (1866-1944) dengan aliran fungsional mempelajari fungsi jiwa daripada strukturnya. (psikotest)
J. B. Watson (1878-1958) yang dikembangkan oleh E. C. Tolman (1886-1959) paham objektif yang dapat dilihat.
Di Jerman O. Kuple (1862-1915), murid Wundt menkritik teori dari Wundt.
Sigmund Freud (1858-1939) secara sistematis menguraikan kualitas kejiwaan beserta dinamikanya menerangkan kepribadian orang dengan teori psikoanalisis.
PERKEMBANGAN PSIKOLOGI SEBAGAI BAGIAN DARI FILSAFAT
Ekskplorasi alam, empirical observations, ditandai dengan kemajuan bidang astronomi dan matematika, serta peletakan dasar ciri natural science, the real activity of living organism.
Auguste Comte menyatakan bahwa causal explanation: indikator perkembangan tahap intelektual bagi peradaban manusia.
Kejayaan masa Yunani ditandai oleh pemikiran dari 3 filsuf besar: Socrates, Plato, Aristoteles. Masa Yunani Kuno merupakan masa transisi dari pola pikir animism ke awal dari natural science. Penentu aktivitas manusia: alam/lingkungan.
5 gejala alam orientasi pada masa transisi:
- Naturalistic: elemen dasar penentu kehidupan, Thales (air), Anaximenes (udara).
- Biological: posisi manusia di atas gejala alam yang lain, memisahkan proses pada manusia dari proses yang ada pada makhluk lain di alam.
- Mathematical: pendekatan yang melangkah jauh dari dasar dunia fisik, mengarahkan pada hal yang logis tapi abstrak.
- Eclectic: menentang ide adanya suatu prinsip dasar.
- Humanistic: fokus pada penentu kehidupan manusia beserta konsekuensinya.
Dalam konteks sosial, pemerintahan kekaisaran Romawi mendunia, pemikiran tentang manusia dan alam menjadi lebih pragmatis, spesifik dan spesialis.
Pengaruh Kekristenan
Dengan tokoh Yesus sebagai perwujudan "manusia sempurna" dan teladan serta peran gereja menjadi dominan dalam perkembangan intelektualitas di masyarakat, penyelenggara pendidikan moral, pengaruhnya mengenai spritual/realigi dengan jiwa pada manusia.
Tokoh Masa Romawi:
- St, Agustinus: metode introspektif
- Thomas Auqinas: pengubahan mutlak dari Aristoteles, natural science, pengembangan dualisme
Hubungan manusia dengan alam bergeser/menyebar luas menjadi dalam diri manusia itu sendiri.
Pengetahuan bersifat doktrinal di bawah pengaruh gereja dan lebih didasarkan pada iman. Ditandai dengan bergesernya fokus pemahaman dari God-centeredness menjadi human-centeredness, dikenal dengan istilah sekularisasi atau humanity.
PERKEMBANGAN PSIKOLOGI SEBAGAU BAGIAN DARI ILMU FAAL
Pada abad 19, pemikiran tentang manusia terus berkembang dan eksplorasi fisiologis maanusia secara empirisi banyak dilakukan pada fase ini. Riset empiris mencangkup aktivitas syaraf, sensasi/pengindraan dan fisiologis otak. Hasil riset ini membuka wawasan mengenai manusia.
3 pergerakan utama di bidang science yang mempengaruhi berdirinya psikologi sebagai ilmu mandiri pada abad ke 20:
- Fisiologis: riset di bidang aktivitas syaraf, sensasi dan otak.
- Psikofisik: fokus pada subjective experience dalam mempelajari hubungan antara stimulus fisik dan sensasinya
- Evolusi: ide bahwa keberadaan manusia merupakan bagian dari proses adaptasi makhluk hidup dengan alam.
PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU MANDIRI
Dimulai sejak abad ke 19 dengan perkembangan natural science dan metode ilmiah secara mapan. Psikologi dipengaruhi oleh nilai kualitas manusia sebagai sebuah ilmu yang hubungannya paling dekat dan paling langsung dengan manusia, psikologi berada di antara kepentingan, yaitu hubungannya dengan ilmu yang konkret dan aplikatif serta hubungannya dengan ilmu kemanusiaan seperti filsafat, teologi.